Beberapa waktu lalu, Lovren menanggapi kritikan yang ditujukan kepadanya dengan cara membandingkan dirinya dengan Ramos. Ia menganggap pemain berumur 32 tahun itu juga banyak melakukan kesalahan yang tertutupi oleh performa rekan setimnya.
"Saat dia membuat kesalahan, dia menang dengan skor 5-1 atau 5-2 dan tidak ada yang peduli," tutur Lovren dalam wawancara bersama Copa90.
Komentar tersebut jelas sampai ke telinga Ramos, namun ia enggan memberikan tanggapannya soal itu. Baginya, pernyataan yang dilontarkan Lovren hanyalah bahan untuk halaman depan surat kabar.
"Saya telah mengatakannya berulang kali. Saya tidak tahu apakah pernyataan ini dilontarkan karena rasa frustrasi ataupun alasan lain," ujar Ramos dalam sebuah konferensi pers
"Saya tidak akan menjawab Lovren atau siapapun yang ingin tampil di tiga halaman depan atau memulai sebuah buletin. Semuanya raih kemenangan di lapangan untuk dirinya sendiri," lanjutnya.
Ramos bukannya bermain tanpa celah, ia sempat mendapatkan respon negatif dari para penggemar usai Los Merengues dibantai Barcelona dulu. Namun, ia justru bersyukur karena kritikan dari penggemar merupakan bentuk lain dari kepercayaan mereka.
"Saya tak pernah bilang kalau siulan itu tidak adil. Bila Bernabeu menyoroti anda, itu karena mereka berpikir bahwa anda bisa memberikan lebih dari ini," tambahnya.
"Saya telah melihat legenda hebat disiuli. Bila dalam 14 tahun ini saya mendapatkan siulan sekali, maka saya akan bersyukur untuk selamanya," tandasnya.
Kekalahan 1-5 atas Barcelona itu membuat sang pelatih, Julen Lopetegui, harus didepak dari kursi kepelatihan Real Madrid. Saat ini, Ramos dkk sedang dalam jalur yang tepat dengan serangkaian hasil apik di bawah asuhan sosok anyar, Santiago Solari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar