Jumat, 02 November 2018

5 Kisah Saksi Mata Jatuhnya Lion Air JT 610, Bocah Lihat Pesawat Seram hingga Menukik Jatuh ke Laut

TARUHABOLAONLINE  -  Telah terhitung lima hari sejak jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10/2018) lalu.

Pesawat itu membawa 189 orang, yang terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 pramugari.

Diketahui Pesawat Lion Air JT610 lepas landas pukul 06.20 WIB, Senin (29/10/2018).

Sekitar pukul 06.31 WIB, Pilot Pesawat Lion Air menghubungi ATC Soekarno-Hatta menyatakan mengalami kendala dan meminta kembali ke Bandara Soekarno-Hatta.

Tepat pukul 06.33 WIB, Air NAV menyatakan hilang kontak dengan Pesawat Lion Air JT 610.


Sejumlah saksi mata memberikan penuturan mengenai kesaksiannya melihat penampakan pesawat tersebut hingga mendengar suara ledakan.

Posisi pesawat miring

Samin (38), nelayan di Dusun Pakis II, RT 002 RW 006, Desa Tanjungpakis, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang melaut pada Senin (29/10/2018) subuh.
Ia menuturkan tiba-tiba melihat pesawat dengan posisi miring melewati perahunya.

"Saya sering lihat pesawat lewat sini. Tetapi yang ini posisi pesawatnya miring sampai sayapnya ke bawah," ungkap Samin saat ditemui di rumahnya, Selasa (30/10/2018).

Hanya saja, Samin tak sempat menyaksikan pesawat itu terjun ke laut.

Lantaran, saat itu posisinya membelakangi lokasi terjunnya pesawat itu.

Dia hanya mendengar suara keras seperti masuk ke laut kemudian meledak.

"Bunyinya keras sekali. Terus tiba-tiba perahu saya terdorong kencang oleh gelombang. Padahal saat itu cuaca tidak ada gelombang kencang," ungkapnya.

Samin menyaksikan ada asap hitam keluar dari dalam laut.

Akan tetapi, lantaran takut, Samin meninggalkan lokasi jatuhnya pesawat, dan melanjutkan perjalanan ke titik lain untuk menjaring udang.

Mendengar Ledakan

Nelayan lainnya, Wahidin (45) juga mengaku menjadi saksi atas kejadian Lion Air JT 610 itu.

Wahidin menuturkan mendengar suara seperti suara ledakan."Saat itu sekitar jam 06.30 terdengar suara 'gleger' layaknya ledakan," ungkap Wahidin di Muara Tanjungpakis setelah menebar jaring, Selasa (30/10/2018).
Beberapa menit setelah terdengar suara seperti ledakan, lanjut dia, ombak laut bergetar.

Namun saat itu, Wahidin tak menyangka bahwa itu suara pesawat yang meledak.

"Ombak tidak seperti biasanya. Cuaca cukup bagus, hanya sedikit berkabut," ujarnya.

Setelah sampai di daratan, barulah dia mendengar bahwa ada pesawat yang jatuh di perairan Karawang.

Kapten Tugboat lihat ekor pesawat

"Kami dalam pelayaran pagi hari dari Tanjung Karawang menuju Marunda, posisi pesawat itu sudah jatuh jadi kelihatan seperti ekor pesawat masuk ke air," kata Rahmat Slamet
"Habis itu air naik ke atas dan terdengar suara ledakan," lanjutnya.

Rahmat menuturkan bahwa jarak kapalnya dengan lokasi jatuhnya pesawat sekitar satu mil atau 1,6 km.

"Pesawat posisi masuk ke air kelihatan ekornya jadi kami lihat seperti itu," katanya.

"Ledakan itu terjadi setelah (benda) yang kami duga sebagai pesawat itu masuk ke air," jelasnya.
Namun Rahmat mengaku tidak melihat proses jatuhnya pesawat Lion Air.
"Kami mendengarnya setelah pesawat masuk ke air, setelah itu tak ada suara-suara lagi," tambahnya.

Pesawat berputar-putar dan menukik tajam

Sabudi (30) adalah nelayan yang mengaku melihat langsung detik-detik pesawat itu jatuh.

Nelayan di desa itu kerap mencari ikan etom atau udang

"Saya lihat, kapalnya berputar-putar lalu menukik tajam ke laut. Kalau ada yang nyebut ada suara, memang ada suara tapi itu suara saat si pesawatnya jatuh ke laut dan terdengar (seperti) suara ledakan," ujar Sabudi.

Ia mengaku keheranan melihat peristiwa itu dan sempat kembali menepi ke tepi pantai.

Namun, saat ditepi pantai, ia melihat sudah banyak orang dan polisi.

Ada asap di antara roda pesawat

Anastasia, warga Binong, Karawaci, Tangerang mengatakan sempat melihat pesawat nahas tersebut ketika sedang mengudara
Dia bercerita, saat itu dirinya sedang berada di kediamannya dan berencana mengantar buah hatinya pergi bersekolah.

Ia mengetahui pesawat dari teriakan anaknya yang masih kecil.

Ketika di teras rumah, anaknya berteriak seraya memanggil dirinya bahwa ada pesawat 'seram' di atas langit.

Dengan segera Anastasia menghampiri sang buah hati dan melihat dengan mata kepalanya sendiri objek pesawat bertuliskan Lion Air oleng ke kiri, kemudian menukik lalu mengeluarkan asap berwarna abu keluar dari lubang di area roda pesawat yang tertutup.

Roda pesawat, tegas Anastasia, dalam keadaan tertutup.


"Itu anak udah keluar duluan. Anak keluar duluan lalu bilang 'mami ada pesawat seram'. Takut. Jadi saya keluar, saya lihat sendiri itu posisi pesawat miring ke kiri yakin sekali karena di sini (mencontohkan posisi pesawat dengan tangannya) ada tulisan Lion itu terbang ke atas dengan kepala menukik.

Setelah lewat saya lihat bodi bawah itu ada asap antara roda itu yang saya lihat sebelah kanan. Tidak ada roda keluar melainkan ada lubangnya," ceritanya di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/11/2018).

Lokasi rumahnya yang berada di Binong Permai, Karawaci, Tangerang dengan posisi terakhir pesawat hanya berjarak sekitar 94 kilometer.

Ibu dua anak yang berprofesi sebagai ojek daring itu sempat berjalan kaki keluar rumahnya mengikuti pesawat yang oleng itu.

"Setelah lewat seperti itu saya pikir sudah selesai. Tapi saya lihat itu pesawat keluar asap saya langsung teriak. Saya ingin teriak tapi nggak bisa teriak. Ya sudah daya jalan sampai sudah jauh dan saya mengikuti aktivitas saya lagi.

Saya gak tahu ada kecelakaan atau apa. Pas saya pulang sekitar 11.30 WIB saya nyalakan tv, saya lihat ini pesawat yang saya lihat tadi," tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Santiago Solari Puji Permainan Komplit Real Madrid

TARUHANBOLAONLINE    -      Pelatih Real Madrid, Santiago Solari merasa puas dengan permainan yang ditunjukkan Real Madrid dini hari tadi....